Kurang lebih hampir 60% orang tua datang konsultasi pada saya dengan keluhan bahwa anaknya sulit sekali diatur, sering marah-marah pada orang tua, cenderung membangkang dan lain sebagainya.
Perlu diketahui anak-anak seringkali tampak susah diatur karena berbagai faktor yang terkait dengan perkembangan psikologis, emosional, dan sosial mereka. Biasanya terjadi diawal-awal usia 2 tahun sampai dengan usia 7 tahun. Namun apabila orang tua tidak memahami tentang alasan anak sulit diatur serta bagaimana cara mengarahkan perilaku anak agar lebih adaftif, maka hal ini akan terus berlanjut sampai pada periode kehidupan berikutnya. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa anak-anak bisa sulit diatur:
1. Perkembangan Kognitif dan Emosional
- Keterampilan Regulasi Emosi: Anak-anak, terutama pada usia kecil, sedang belajar bagaimana mengelola emosi mereka. Mereka mungkin belum memiliki keterampilan yang matang untuk mengendalikan kemarahan, frustrasi, atau rasa kecewa. Dan ini sering juga anak ditahan emosinya oleh orang tua dan kurang mengajarkan pada anak bagaimana cara meregulasi emosi mereka.
- Kemampuan Berpikir Kritis: Kemampuan berpikir logis dan perencanaan jangka panjang masih berkembang pada anak-anak. Anak-anak seringkali bertindak impulsif atau tidak mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan mereka. Orang tua seringkali lupa mengajarkan pada anak untuk mendiskusikan mengenai konsekuensi dari kemarahan anak terhadap dirinya.
2. Perkembangan Sosial
- Pencarian Identitas: Anak-anak sedang dalam proses mengidentifikasi diri mereka dan sering kali mencoba batasan-batasan untuk memahami diri mereka sendiri dan hubungan mereka dengan orang lain.
- Kebutuhan untuk Otonomi: Seiring bertambahnya usia, anak-anak mulai mencari lebih banyak kebebasan dan kontrol atas hidup mereka. Ini sering kali dapat menyebabkan konflik dengan aturan dan struktur yang diterapkan oleh orang dewasa. Karena pada masa ini, anak sedag mencoba-coba bahwa dirinya yang berkuasa atas orang tuanya, dan orang tua seringkali mengalah pada anak sehingga anak tampak tidak patuh pada orang tua.
3. Kebutuhan dan Harapan
- Kebutuhan Dasar: Anak-anak mungkin menunjukkan perilaku sulit ketika mereka merasa lapar, lelah, atau tidak nyaman. Kebutuhan dasar seperti tidur yang cukup dan makanan yang sehat mempengaruhi perilaku mereka. Tidak lupa kebutuhan akan merasa dicintai juga sangat penting pada periode ini.
- Harapan yang Tidak Realistis: Kadang-kadang, harapan orang dewasa tentang perilaku anak mungkin tidak sesuai dengan kemampuan mereka. Misalnya, meminta anak untuk tetap tenang dan fokus dalam situasi yang sulit bisa terlalu banyak bagi mereka.
4. Lingkungan dan Pengaruh
- Lingkungan Rumah: Dinamika keluarga, seperti konflik antar orang tua atau perubahan besar dalam kehidupan (seperti pindah rumah atau kelahiran saudara baru), dapat mempengaruhi perilaku anak.
- Model Perilaku: Anak-anak sering meniru perilaku yang mereka lihat di sekitar mereka. Jika mereka melihat perilaku yang tidak konsisten atau model perilaku negatif, mereka mungkin meniru hal tersebut.
5. Kebutuhan untuk Struktur dan Konsistensi
- Kebutuhan untuk Struktur: Anak-anak biasanya merasa lebih aman dan lebih mudah diatur ketika mereka memiliki rutinitas dan struktur yang konsisten. Ketidakpastian atau perubahan yang sering dalam rutinitas bisa menyebabkan perilaku yang sulit.
- Respon terhadap Aturan: Peraturan dan batasan yang jelas, tetapi juga fleksibel, membantu anak-anak memahami apa yang diharapkan dari mereka. Keteraturan dalam penerapan aturan membantu mereka merasa lebih aman dan mengurangi perilaku yang menantang.
6. Faktor Individu
- Kepribadian dan Temperamen: Setiap anak memiliki kepribadian dan temperamen yang berbeda. Beberapa anak mungkin lebih cenderung menunjukkan perilaku yang menantang karena sifat mereka sendiri.
- Masalah Kesehatan: Beberapa masalah kesehatan atau perkembangan, seperti gangguan perhatian atau spektrum autisme, bisa mempengaruhi cara anak berperilaku dan menanggapi pengaturan.
Lalu bagaimana cara mengatasi anak yang sulit diatur? Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengatasi perilaku yang sulit dikendalikan pada anak.
- Konsistensi: Tetapkan aturan dan rutinitas yang konsisten untuk membantu anak merasa aman dan memahami ekspektasi.
- Komunikasi Terbuka: Cobalah untuk berkomunikasi dengan anak secara terbuka dan empatik, mendengarkan perasaan mereka dan menjelaskan alasan di balik aturan.
- Positive Reinforcement: Berikan pujian dan hadiah untuk perilaku positif sebagai cara untuk memotivasi dan memperkuat tindakan yang diinginkan.
- Pendekatan yang Fleksibel: Sesuaikan pendekatan Anda dengan kebutuhan dan perkembangan anak, serta bersiaplah untuk menyesuaikan strategi jika diperlukan.
Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku anak dapat membantu dalam menerapkan strategi yang lebih efektif untuk mendukung mereka dalam pengembangan sosial dan emosional mereka.
