“Healing is an inside job.”
~ B.J. Palmer ~
Sebagai seorang dokter, saya sering bertemu dengan pasien yang mengeluhkan berbagai penyakit fisik, seperti tekanan darah tinggi, masalah pencernaan, atau insomnia. Salah satu hal yang mencuri perhatian saya adalah bagaimana banyak dari penyakit ini ternyata berkaitan dengan aspek mental dan emosional pasien. Banyak pasien saya yang tidak menyadari bahwa dari aspek tersebutlah lahir berbagai perilaku yang pada akhirnya membawa seorang pasien pada sebuah kondisi baik itu sehat ataupun sakit.
Saya ingat seorang pasien, sebut saja Ibu Sari (bukan nama sebenarnya), yang datang dengan keluhan nyeri lambung kronis. Setelah melalui berbagai pemeriksaan medis dan tidak menemukan penyebab fisik yang jelas, kami menyadari bahwa masalahnya lebih mendalam—terkait dengan stres dan kecemasan yang dialaminya. Di sinilah saya mulai menggali lebih dalam ke dalam dunia hipnoterapi.
Pandangan Masyarakat Modern Mengenai Penyakit
Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam masyarakat modern saat ini, sebagai seorang dokter saya menemukan bahwa ada kecenderungan untuk mengatasi penyakit dengan fokus pada gejala fisik. Kesembuhan seringkali diartikan sebagai hilangnya gejala fisik yang mengganggu. Oleh sebab itu, banyak pasien yang mengandalkan obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit atau gejala lainnya tanpa menyadari bahwa akar masalah sering kali berada pada kondisi mental, emosional serta perilaku yang terjadi akibat kondisi tersebut.
Hal ini menggambarkan bahwa masyarakat kita seringkali hanya fokus pada menangani “Akibat” dari penyakit dan bukan “akar masalah” yang menyebabkan penyakit itu ada. Penelitian telah menunjukkan dan membuktikan bahwa stres kronis dan emosi negatif seperti kekecewaan berlebih, kemarahan berlebih, kesedihan berlebih dan sejenisnya, sebagai akar masalah penyakit maka hal tersebut dapat memicu atau memperburuk berbagai penyakit fisik, seperti penyakit jantung, diabetes, dan gangguan pencernaan .
Ketika kita fokus hanya menangani “akibat” dan bukan “akar masalah” dari sebuah penyakit, maka kita bisa bayangkan sebuah pohon yang tampak sehat di luar, tetapi akarnya penuh dengan hama. Jika kita hanya memperbaiki daun yang layu tanpa mengatasi hama di akar, masalah tidak akan pernah benar-benar teratasi. Demikian pula, penyakit fisik sering kali merupakan hasil dari masalah yang lebih dalam yang harus diatasi pada tingkat emosional atau mental.
Sebagai contoh saya pernah menemui seorang pasien yang mengalami tekanan darah tinggi yang tidak kunjung turun meskipun sudah mengonsumsi berbagai obat. Setelah sesi hipnoterapi, terungkap bahwa ia menyimpan kemarahan dan kebencian terhadap rekan kerjanya selama bertahun-tahun. Dengan bantuan terapi ini, ia dapat memaafkan dan melepaskan perasaan tersebut, yang pada akhirnya membantu menurunkan tekanan darahnya.
Bagaimana Hipnoterapi Membantu Mengatasi Akar Masalah?
Seperti pada contoh yang telah saya sampaikan sebelumnya, Hipnoterapi disini sangat berguna sebagai tindakan untuk menangani akar permasalahan penyebab kondisi darah tinggi itu muncul. Karena jika kita mau sadar, maka sesungguhnya seringkali kondisi yang kita sebut sebagai “penyakit” seperti darah tinggi, penyakit gula, kolesterol dan kondisi lainnya, sebetulnya selalu timbul karena ada “akar masalah atau penyebab” yang membuat kondisi tersebut muncul.
Jika permasalahannya adalah pada permasalahan fisik maka tentunya penanganan yang dibutuhkan adalah penanganan fisik, seperti misalnya operasi pada kasus patah tulang terbuka akibat kecelakaan. Namun jika masalahnya adalah pada pola mental mosional, sosial, finansial atau bahkan spiritual maka tentunya kita juga harus menggunakan metode penyembuhan yang lain sebagai penyelesaiannya.
Hipnoterapi adalah bentuk modalitas terapi yang menggunakan hipnosis untuk membantu individu mencapai keadaan kesadaran yang dalam, memungkinkan akses ke pikiran bawah sadar. Dalam kondisi ini, individu lebih terbuka untuk menerima saran positif dan menggali akar emosional dari masalah mereka. Disinilah manfaat terbesar hipnoterapi adalah kemampuannya untuk memodifikasi perilaku yang merugikan atau kebiasaan buruk yang mempengaruhi pola hidup seseorang dalam faktor mental emosional, finasial, sosial atau bahkan spiritual seseorang.
Hipnoterapi dapat dianalogikan seperti membersihkan file yang korup di komputer. Emosi negatif dan pikiran destruktif adalah file korup yang mengganggu sistem tubuh. Dengan hipnoterapi, kita dapat “menghapus” file tersebut dan “menginstal” program baru yang lebih sehat dan positif.
Pengaruh Psikologis pada Kesehatan Fisik
Studi menunjukkan bahwa emosi negatif yang terus-menerus, seperti kecemasan, depresi, dan kemarahan, dapat menyebabkan perubahan fisiologis dalam tubuh. Misalnya, peningkatan hormon stres seperti kortisol dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan tekanan darah, dan menyebabkan gangguan metabolisme . Dalam jangka panjang, ini bisa menyebabkan penyakit kronis.
Sebagai contoh seorang pasien saya menderita migrain kronis yang tidak kunjung sembuh dengan pengobatan konvensional. Selama sesi hipnoterapi, ditemukan bahwa migrainnya sering kali dipicu oleh stres terkait pekerjaan dan perasaan tidak berdaya. Setelah beberapa sesi, di mana ia belajar teknik relaksasi dan pemrograman ulang pikiran bawah sadarnya, frekuensi dan intensitas migrainnya berkurang drastis.
Disini sebagai seorang dokter dan praktisi hipnoterapi, saya fokus pada membantu pasien menggali akar masalah emosional dan mental mereka. Dengan mengidentifikasi dan mengubah pola pikir yang merugikan, pasien dapat merasakan peningkatan yang signifikan dalam kesehatan fisik mereka. Hipnoterapi juga membantu dalam membangun kebiasaan sehat baru, seperti pola makan yang lebih baik, berhenti merokok, atau mengurangi konsumsi alkohol.
Kesimpulan:
Hipnoterapi adalah alat yang kuat untuk mengatasi akar masalah penyakit yang sering kali bersifat mental dan emosional. Dengan memfokuskan pada perubahan perilaku dan pola pikir, kita dapat mencapai kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan. Penting untuk diingat bahwa tubuh dan pikiran kita adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Mengatasi satu aspek tanpa yang lain mungkin hanya memberikan solusi sementara.
Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional ketika menghadapi masalah kesehatan, baik fisik maupun mental. Menjaga keseimbangan antara kesehatan fisik dan mental adalah kunci untuk hidup yang sehat dan bahagia. Jangan tunggu sampai masalah menjadi kronis; pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan. Dan ingat, kesehatan adalah investasi terbaik yang bisa kita lakukan untuk diri kita sendiri.