Memiliki pasangan atau kekasih bagi setiap orang merupakan kebutuhan akan akan hubungan intra-personal atau kebutuhan sosial dari lawan jenis. Hal ini juga menggambarkan pentingnya interaksi hubungan positif dengan orang lain untuk kesejahteraan dan perkembangan pribadi yang baik.
Namun secara psikologis seseorang menjalin hubungan relasi dengan lawan jenis karena memiliki beberapa kebutuhan, yaitu :
- Adanya kebutuhan akan koneksi sosial
Manusia adalah makhluk sosial yang tentunya secara alami memiliki kebutuhan adanya hubungan dengan orang lain. Secara emosional kebutuhan interaksi sosial ini adalah bagian penting dari kesejahteraan dirinya secara psikologis.
- Kebutuhan akan kasih sayang dan keintiman
Kebutuhan ini adalah aspek penting dalam hubungan dari setiap pasangan. Kebutuhan ini mencakup memberikan dan menerima perhatian, afeksi dan dukungan secara emosional.
- Kebutuhan akan afiliasi
Kebutuhan akan afiliasi mengacu pada keinginan untuk merasa diakui, diterima dan dihubungkan dengan orang lain. Pasangan sering kali menjadi sumber utama afiliasi ini.
- Kebutuhan akan keamanan dan kestabilan
Kebutuhan akan keamanan emosional dan stabilitas dalam hubungan juga merupakan faktor yang penting. setiap pasangan akan dapat memberikan rasa aman, dukungan, dan stabilitas dam kehidupan sehari-hari.
- Kebutuhan akan perkembangan pribadi.
Hubungan yang sehat dapat menjadi sumber pertumbuhan pribadi, refleksi dan pembelajaran tentang diri sendiri. Kebutuhan untuk berkembang dan tumbuh bersama pasangan juga merupakan faktor penting.
Di antara keseluruhan kebutuhan akan hal di atas, mengapa seseorang masih saja merasa kesepian saat ia sudah memiliki pasangan.
Saat masa anak-anak, seseorang kurang mendapatkan rasa cinta dan rasa diterima oleh orang tuanya, maka hal ini akan menjadi cikal bakal seseorang merasa haus akan rasa cinta. Sehingga ketika ia memiliki pasangan, ia akan menuntut pada pasangannya untuk mendapatkan rasa cinta tersebut. Ia akan menjadi “budak cinta” atau akan rela memberikan apa pun yang pasangannya inginkan, asalkan ia juga mendapatkan rasa cinta yang berlebih dari pasangannya.
Ada beberapa alasan mengapa seseorang menjadi merasa kesepian walaupun ia sudah memiliki pasangan:
- Koneksi emosional yang kurang
Meskipun seseorang memiliki pasangan/ pacar, hubungan mereka mungkin tidak memenuhi kebutuhan akan koneksi emosional yang mendalam. Kurangnya komunikasi yang terbuka, pemahaman dan keintiman juga bisa membuat seseorang merasa terisolasi atau kesepian secara emosional.
- Keterpisahan fisik
Dalam hubungan jarak jauh dengan berbagai alasan, atau keterpisahan secara fisik bisa menyebabkan rasa kesepian. Ketidakmampuan untuk berbagi momen sehari-hari atau kurangnya kontak fisik dapat meningkatkan perasaan terpisah.
- Perasaan tidak diterima atau tidak dimengerti
Meskipun seseorang ada dalam sebuah hubungan, seseorang mungkin merasa tidak diterima atau dimengerti oleh pasangan mereka. Hal ini karena kurangnya dukungan emosional atau kurangnya rasa keterhubungan secara mendalam bisa memperkuat perasaan kesepian.
- Kurangnya keterlibatan sosial
Terkadang seseorang mungkin mengalami perasaan kesepian karena merela terlalu fokus pada hubungan mereka dan kurangnya keterlibatan aktivitas sosial di luar hubungan tersebut. Hal ini dapat membuat seseorang merasa terisolasi dari dunia sekitarnya.
- Ketergantungan emosional
Jika seseorang bergantung terlalu banyak pada pasangan mereka untuk memenuhi semua kebutuhan sosial dan emosional mereka, mereka bisa merasa kesepian ketika pasangan tidak tersedia atau tidak dapat memenuhi harapan mereka.
- Kesepian internal
Rasa kesepian yang sering kali merupakan refleksi dari perasaan yang muncul dari dalam diri seseorang. Masalah seperti randahnya rasa harga diri sendiri, ketidakpuasan pada diri sendiri atau kebutuhan akan penerimaan diri bisa menyebabkan kesepian bahkan saat seseorang memiliki pasangan.
- Tidak cocokkan atau pertentangan dalam hubungan
Konflik yang berkepanjangan, tidak cocokkan nilai-nilai yang dianut, atau masalah lain dalam hubungan dapat menyebabkan seseorang merasakan kesepian bahkan saat mereka memiliki pasangan.
Penting untuk diingat, bahwa merasa kesepian adalah pengalaman yang subjektif dan kompleks, serta bisa dipengaruhi oleh banyak faktor. Komunikasi terbuka dengan pasangan, mengembangkan koneksi sosial di luar hubungan, dan mengambil langkah untuk merawat kesejahteraan mental adalah langkah-langkah penting dalam mengatasi perasaan kesepian, jika pasangan perasaan kesepian terus berlanjut dan mengganggu kesejahteraan seseorang, maka jalan terbaik adalah mencari bantuan dari profesional kesehatan mental.
