Berbeda dengan anggapan yang salah yang banyak beredar di masyarakat yang memandang hipnoterapi sebagai sebuah fenomena magis atau mistis, dalam kenyataannya hipnoterapi adalah sebuah keilmuan yang bersifat ilmiah dan tidak ada sangkut-pautnya dengan fenomena magis atau mistis apa pun.
Untuk bisa memahami hipnoterapi, pertama-tama kita perlu memahami terlebih dahulu yang dimaksud sebagai “hipnosis”.
Hal ini karena hipnoterapi adalah sebuah metode terapi psikologis yang dilakukan untuk secara spesifik mengakses pikiran bawah sadar melalui pendekatan yang disebut “relaksasi-hipnotik” sampai terciptalah sebuah kondisi yang disebut “kondisi hipnotik” (hypnotic state).
Hipnosis sendiri adalah sebuah fenomena perpindahan kesadaran yang memungkinkan kita untuk bisa lebih terhubung dengan diri sendiri di level yang lebih dalam, terutama secara psikologis.
Sebagai sebuah fenomena ilmiah, penelitian formal untuk mengungkap kondisi hipnosis berawal dari dunia Kedokteran. Adalah seorang Dokter asal Skotlandia bernama James Braid (1795 – 1860) yang dikenal sebagai tokoh yang menyimpulkan berbagai temuan yang mengungkap sisi ilmiah hipnosis, yang di kemudian hari menjadi pijakan dari studi atas keilmuan hipnosis modern yang berkembang luas sekarang ini.
Setelah melalui serangkaian penelitian panjang akhirnya dipahamilah bahwa hipnosis bukanlah sebuah fenomena magis atau mistis, melainkan sebuah fenomena yang bersifat psikologis dan bisa dialami setiap orang. Hal ini juga yang menjadi dasar yang lebih kokoh di balik dilakukannya lebih banyak lagi penelitian atas fenomena hipnosis dalam dunia Psikologi Klinis.
Dimungkinkannya seseorang untuk terhubung dengan dirinya sendiri di level yang lebih dalam melalui kondisi hipnosis ternyata melahirkan lebih banyak temuan yang memungkinkan seseorang untuk sembuh dan terbebas dari permasalahan fisik dan psikologis dengan lebih cepat. Hal ini yang kemudian melatari lebih banyak lagi penelitian dilakukan untuk melibatkan kondisi hipnosis dalam proses terapi, yang kemudian melahirkan hipnoterapi.
Pemahaman tentang cara kerja pikiran bawah sadar adalah sesuatu yang sudah cukup umum dikenal dalam dunia Psikologi. Namun demikian meski keberadaannya bisa didefinisikan tetap saja yang tersulit adalah menemukan cara untuk bisa mengakses pikiran bawah sadar dan mengetahui ada isi apa saja di dalamnya. Hal inilah yang jadi mungkin untuk dilakukan melalui proses hipnosis.
“Terhubungnya seseorang secara lebih mendalam dengan dirinya sendiri dalam proses hipnosis ternyata mewakili masuknya seseorang ke pikiran bawah sadarnya dimana hal ini menjadikan hipnosis sebuah cara untuk mengakses pikiran bawah sadar.”
Disinilah hipnoterapi menjadi sebuah metode terapi yang dilakukan untuk secara spesifik mengakses pikiran bawah sadar melalui pendekatan relaksasi hipnosis dimana dengan pendekatan ini kita bisa mengungkap latar belakang bagaimana sebuah program penyebab permasalahan di masa kini terbentuk melalui serangkaian peristiwa masa lalu, sampai kemudian menjadi sebuah program di pikiran bawah sadar yang menjadi gejala masalah di masa kini.
Pikiran bawah sadar adalah “penggerak diri kita”, di dalamnya tersimpan program yang menjadi “sistem operasional” perilaku kita. Jika program yang ada di dalamnya sehat maka sehat juga kesehatan mental dan perilaku kita. Namun jika program di dalamnya bermasalah maka bermasalah juga kualitas hidup yang kita jalani karenanya.
Penyembuhan terjadi dengan lebih cepat ketika perubahan itu menjangkau pikiran bawah sadar, masalahnya adalah justru hal itu yang sulit untuk dilakukan dulu … sebelum hipnoterapi ada.
Seiring lahirnya hipnoterapi, kita jadi lebih memiliki alternatif kali ini, sebuah cara yang lebih cepat untuk bisa menghasilkan perubahan di pikiran bawah sadar, agar kesembuhan terjadi dengan lebih cepat.
Pada tahun 1970, Alfred A. Barrios, Ph.D dalam literaturnya yang berjudul “Hypnotherapy: A Reappraisal – Psychotherapy: Theory, Research and Practice” menuangkan survey yang dilakukannya untuk mengetahui persentase perbaikan dari beberapa modalitas terapi, didapatlah persentase perbandingan kemajuan sebagai berikut:
Hipnosis telah diakui secara resmi keilmiahan penggunaannya oleh British Medical Association (BMA), American Psychological Association (APA) dan banyak lagi institusi resmi kesehatan internasional lainnya di berbagai negara.
Sebagai salah satu layanan kesehatan komplementer yang sudah resmi diakui oleh Pemerintah Indonesia, melalui: (1) Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, (2) Peraturan Pemerintah RI No. 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional dan (3) Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 61 Tahun 2016 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris, hipnoterapi diakui dan dikelola praktiknya oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia di bawah Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional SUBDIT YANKESTRAD Empiris.
Legalitas praktik para hipnoterapis di Indonesia sendiri diatur dengan diterbitkannya Surat Terdaftar Penyehat Tradisional (STPT) oleh Pemerintah sebagai tanda legalitas praktik hipnoterapis yang menjalankan praktiknya. Surat ini dapat diperoleh dengan melengkapi persyaratan dan diajukan melalui Dinas Kesehatan Kota atau Kabupaten setempat.
Dalam posisinya sebagai keilmuan yang bersifat modern dan ilmiah, hipnoterapi berhubungan dengan aktifnya pikiran bawah sadar yang ditandai dengan berpindahnya gelombang otak seseorang dari gelombang otak pikiran sadar di gelombang beta (12 – 25 Hz), ke gelombang pikiran bawah sadar yang sangat rileks yaitu alfa (8 – 12 Hz), theta (4 – 8 Hz) dan delta (0,5 – 4 Hz), dimana saat berada di frekuensi ini pikiran bawah sadar menjadi lebih aktif dan reseptif dalam menerima berbagai sugesti.
Di frekuensi ini juga kita bisa melakukan penelusuran terhadap memori (theta) dan emosi (delta) yang tersimpan di pikiran bawah sadar untuk menemukan akar masalah yang berhubungan dengan masalah yang dialami saat ini dan mengaplikasikan teknik psikoterapi untuk melakukan perbaikan di dalamnya
Dalam sesi hipnoterapi, hipnoterapis akan memandu klien untuk mengalami rangkaian proses relaksasi fisik dan mental untuk bisa memasuki frekuensi dimana pikiran bawah sadar bisa diakses optimal sebelum kemudian melakukan proses psikoterapi di dalamnya untuk menghasilkan resolusi trauma, rekonsolidasi memori, serta melakukan rekontruksi program yang terbentuk di masa lalu, yang menjadi penyebab di balik masalah fisik, mental, emosional dan perilaku spesifik yang dialami klien saat ini.
Terdapat tiga hal yang menjadikan proses hipnoterapi menghasilkan perubahan yang relatif lebih cepat dibandingkan terapi konvensional dimana tiga hal ini pun berhubungan dengan keistimewaan yang hipnoterapi berikan dengan dimungkinkannya pikiran bawah sadar terakses dalam kondisi hipnosis:
Dalam kondisi hipnosis terjadi peningkatan reseptivitas pikiran bawah sadar dalam menerima pesan mental (sugesti). Hal ini yang dalam hipnosis dikemas sebagai “sugesti positif” yang diberikan pada pikiran bawah sadar agar proses pelepasan masalah, penyembuhan dan perubahan terjadi dengan lebih cepat.
Dalam kondisi hipnosis kita bisa melakukan eksplorasi memori untuk mengetahui akar masalah di peristiwa masa lalu yang membentuk program dalam diri yang menjadikan munculnya bermasalah di masa kini, dan membersihkan program itu di akarnya dengan lebih cepat dan tuntas.
Dalam kondisi hipnosis pikiran bawah sadar relatif lebih kooperatif untuk melepaskan muatan emosional yang ada di dalamnya tanpa membebani tubuh secara berlebih. Digabungkan dengan dua keistimewaan sebelumnya hal ini menjadikan penyembuhan dan perubahan bisa terjadi dengan lebih cepat.
*Catatan: khusus untuk keluhan ini memerlukan surat keterangan/referensi dari dokter/praktisi kesehatan yang berwenang yang menangani klien.
Dan banyak lagi manfaat lainnya yang bisa Anda konsultasikan lebih jauh bersama tim kami