Stres adalah respon tubuh terhadap tuntutan atau tekanan, baik fisik maupun emosional. Stres dapat terjadi dalam berbagai situasi hidup, seperti masalah pekerjaan, hubungan sosial, atau tantangan pribadi. Secara alami, stres dapat memberikan dorongan untuk bertindak atau menyelesaikan masalah, namun, jika stres tersebut berlanjut atau terlalu berat, hal itu dapat menurunkan kesejahteraan fisik dan mental seseorang.
Ada dua jenis stres yang sering dihadapi:
- Stres akut: Ini adalah jenis stres yang muncul dalam waktu singkat, biasanya karena situasi tertentu yang mendesak. Misalnya, menghadapi ujian atau berbicara di depan umum. Stres akut ini biasanya hilang setelah situasi yang menimbulkan stres berakhir.
- Stres kronis: Stres jenis ini terjadi dalam jangka panjang dan dapat disebabkan oleh masalah yang berkelanjutan, seperti masalah pekerjaan, masalah keluarga, atau kondisi kesehatan yang serius. Stres kronis dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental jika tidak dikelola dengan baik.
Beberapa gejala stres yang umum termasuk:
- Gejala fisik: Sakit kepala, kelelahan, gangguan tidur, nyeri otot, dan gangguan pencernaan.
- Gejala emosional: Kecemasan, rasa cemas atau gelisah, marah, depresi, atau merasa tertekan.
- Gejala perilaku: Perubahan pola makan, penghindaran aktivitas sosial, peningkatan konsumsi alkohol atau merokok, atau kesulitan berkonsentrasi.
Penyebab stres dapat bervariasi, namun umumnya dapat dikategorikan menjadi beberapa faktor, seperti:
- Faktor eksternal: Masalah pekerjaan, kesulitan finansial, masalah hubungan, atau perubahan besar dalam hidup seperti pernikahan, kelahiran anak, atau kehilangan orang yang kita cintai.
- Faktor internal: Persepsi atau cara kita memandang suatu situasi, sikap perfeksionis, atau kecemasan berlebihan.
Mengelola stres sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik. Beberapa cara untuk mengurangi stres antara lain:
- Relaksasi dan meditasi: Teknik pernapasan dalam, meditasi, atau yoga dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh.
- Olahraga: Aktivitas fisik seperti berjalan, berlari, atau bersepeda dapat mengurangi hormon stres dan meningkatkan suasana hati.
- Tidur yang cukup: Tidur yang baik sangat penting untuk pemulihan fisik dan mental.
- Manajemen waktu: Mengatur waktu dengan baik, menghindari prokrastinasi, dan mengambil waktu untuk beristirahat.
- Berbicara dengan orang lain: Mendiskusikan perasaan atau masalah dengan teman, keluarga, atau seorang profesional dapat mengurangi tekanan.
- Mencari hobi atau aktivitas yang menyenangkan: Kegiatan yang disukai, seperti berkebun, melukis, atau membaca, dapat memberikan relaksasi mental.
Ada 3 aspek dalam diri kita yang bisa kita cek bahwa diri kita mengalami stres berat atau tidak. Dianggap adanya pengaruh yang cukup berat, jika ada perubahan yang signifikan dari aspek dasar dalam diri kita
- Aspek personal.
Apakah adanya perubahan di pola pikir, perubahan, emosi, perubahan, motivasi, perubahan mood. Sehingga kita menjadi sulit fokus / konsentrasi, mudah tersinggung dan mudah mengalami kelelahan atau merasa energi kurang.
- Sosial
Perubahan cara bersosialisasi kita; misalnya sudah mulai enggan bertemu dengan orang-orang di sekitar kita/ menarik diri (kurang minat sosial), menutup diri dan kurang peduli sama lingkungan sekitarnya.
- Karir/pendidikan/pekerjaan
Apakah masih ada minat terhadap hal tersebut, atau malah jangan-jangan kita sudah tidak memiliki motivasi kerja, atau sering menghindari tugas, atau produktivitas menurun atau malah merasa bahwa tugas sekolah atau pekerjaan merupakan suatu beban.
Jika pada kehidupan sehari-hari kita sudah merasakan burnout atau sudah mulai enggan melakukan apa yang biasa dilakukan, apalagi jika menyadari adanya perubahan di 3 aspek tadi, maka jangan lakukan self diagnosis atau melakukan diagnosa sendiri. itu tandanya bahwa diri kita memang sedang tidak baik-baik saja secara mental, ada baiknya segeralah untuk berkonsultasi kepada profesional atau ahlinya, agar tidak menjadi salah penanganan atau malah menjadi bertambah berat lagi permasalahan kita.