Stres adalah sekumpulan reaksi tubuh pada saat seseorang mengalami tekanan atau permasalahan yang tidak sesuai dengan kemampuannya dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Stres tidak hanya dirasakan oleh para orang dewasa saja, namun pada anak-anak banyak mengalami kondisi stres juga. Misalnya stres karena tuntutan tugas sekolah yang telalu banyak, stres karena anak tidak memiliki teman bermain, stres karena orang tua banyak menuntut terhadap anak, dan lain sebagainya.
Stres pada anak dapat memengaruhi tumbuh kembang mereka secara signifikan. Ada beberapa aspek penting yang perlu dipahami mengenai stres yang berkaitan dengan tumbuh kembang anak yang akan di bahas satu-persatu.
Jenis Stres
Yang pertama kita bahas yaitu jenis dari stres itu sendiri, berikut adalah 2 jenis stres:
- Stres Akut: Stres yang disebabkan oleh situasi tertentu, seperti kehilangan seseorang, perubahan lingkungan, atau tekanan akademis.
- Stres Kronis: Stres yang berlangsung lama, biasanya akibat dari kondisi lingkungan yang tidak mendukung, seperti kekerasan dalam rumah tangga, kemiskinan, atau masalah kesehatan.
Penyebab Stres pada Anak
Stres yang dialami seseorang baik itu orang dewasa maupun anak-anak tentunya ada penyebabnya, ibarat kata pepatah “Tidak akan ada asap kalau tidak ada api.” Beberapa penyebab stres pada anak seperti;
- Lingkungan Keluarga: adanya konflik antara orang tua, misal adanya situasi dan kondisi KDRT, perceraian, atau ketidakpastian ekonomi.
- Sekolah: Tekanan akademis atau tugas yang banyak dan tuntutan nilai yang tinggi, bullying, atau masalah sosial dengan teman sebaya.
- Perubahan Besar: Perpindahan, perubahan sekolah, atau kehilangan orang yang disayanginya.
- Kesehatan: Penyakit kronis atau masalah kesehatan mental.
Dampak Stres terhadap Tumbuh Kembang
Stres pada anak ternyata berdampak pada tumbuh kembangnya, beberapa dampak stres terhadap tumbuh kembang adalah :
- Dampak terhadap fisik: Stres dapat memengaruhi sistem imun, meningkatkan risiko penyakit, dan mengganggu pertumbuhan fisik.
- Dampak terhadap kemampuan kognitif: Stres dapat memengaruhi kemampuan belajar dan konsentrasi, serta menghambat perkembangan keterampilan berpikir.
- Dampak terhadap emosional anak: Anak mungkin mengalami kecemasan, depresi, atau kesulitan dalam mengelola emosi. Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan masalah kesehatan mental di masa depan.
- Dampak terhadap kehidupan sosial anak: Anak-anak yang stres mungkin kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya dan mengembangkan hubungan yang sehat.
Tanda-Tanda Stres pada Anak
Penyebab stres pada anak sudah di bahas sebelumnya, namun stres tersebut memiliki bukan hanya penyebab tapi juga tanda-tanda kemunculannya. Berikut adalah beberapa tanda stres pada anak yang seringkali tidak disadari oleh orang tua:
- Perubahan perilaku, seperti kemarahan atau ketidakstabilan emosi.
- Kesulitan tidur atau masalah makan.
- Penurunan minat dalam aktivitas yang sebelumnya disukai.
- Gejala fisik, seperti sakit perut atau sakit kepala tanpa penyebab medis yang jelas.
Penanganan dan Dukungan
Jika stres terlanjur terjadi pada anak, lalu bagaimana penanganan dan dukungan yang harus diberikan orang tua terhadap anak?
- Lakukan Komunikasi: Mendorong anak untuk berbicara tentang perasaan mereka dan memberikan ruang untuk mengekspresikan emosi.
- Berikan Lingkungan yang Stabil: Menciptakan rutinitas dan lingkungan yang aman dapat membantu mengurangi stres.
- Berikan Dukungan Emosional: Memperkuat hubungan dengan orang tua dan pengasuh, serta memberikan dukungan sosial dari teman-teman.
- Ajak Anak melakukan Aktivitas Relaksasi: Mengajarkan teknik relaksasi, seperti meditasi atau pernapasan dalam.
Intervensi Profesional
Jika stres berlanjut dan mengganggu kehidupan sehari-hari anak, penting untuk mencari bantuan profesional, seperti psikolog atau konselor anak. Memahami dan menangani stres pada anak sangat penting untuk memastikan perkembangan fisik, emosional, dan sosial yang sehat.