BandungBandung Senin - Jumat 10:00-18:00 +62 811 - 232 - 1220
info@hipnoterapibandung.com
Pelopor
Terdepan di Bandung
Profesional
Praktisi berlisensi
Berpengalaman
Lebih dari 11 tahun
Hubungi Kami

Seorang klien datang pada saya untuk meminta bantuan menyembuhkan perilaku anak remajanya yang senang menyakiti diri sendiri. Setelah dilakukan penggalian pada si anak, memang dia senang menyakiti dirinya ketika merasa tertekan atau mendapatkan suatu tekanan. Ia mengatakan jika menyakiti dirinya, rasa sakitnya menjadi teralihkan pada fisik dan itu membuat ia menjadi tidak frustrasi atas permasalahan yang ia hadapi.

Seberapa banyak sih seseorang melakukan self-harm ketika ia merasa bahwa apa yang ia dapatkan tidak sesuai dengan harapannya? Ternyata perilaku ini banyak sekali dilakukan, terutama kaum remaja atau usia dewasa awal. Hal ini dikarenakan masih terbatasnya cara seseorang untuk menyelesaikan masalahnya. Biasanya perilaku ini seolah-olah menular. Padahal nyatanya karena ia tidak cukup referensi untuk menyelesaikan masalahnya sehingga ia mengikuti cara orang lain yan seolah-oleh seperti menular di kalangan remaja.

Nah, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang melakukan self-harm sebagai respon terhadap tekanan atau stress , yaitu :

  1. Gangguan mental
    Seseorang mungkin mengalami gangguan mental seperti depresi, gangguan kecemasan, atau gangguan kepribadian yang menyebabkan mereka sulit mengelola emosi dan stres. Self-harm menjadi cara yang mereka pelajari atau temukan untuk mengurangi ketegangan dan mengalihkan perhatian dari rasa sakit secara emosional.
  1. Kurangnya coping skills
    Beberapa orang mungkin memiliki cara yang sehat sebagai copping strategy untuk mengelola emosi negatif mereka, namun sebagian orang memilih cara menyakiti dirinya sendiri sebagai copping strategy dari masalahnya.
  1. Adanya perasaan terisolasi atau tidak diterima oleh lingkungannya
    Biasanya seseorang yang merasa tidak mendapatkan dukungan sosial atau merasa terisolasi, cenderung melakukan self harm sebagai cara untuk mengatasi perasaan kesepian dan kurangnya interaksi dengan orang lain.
  1. Mengalami trauma emosional
    Orang yang mengalamu trauma seperti adanya perilaku pelecehan seksual atau ditinggalkan seseorang yang sangat berarti dalam hidupnya, biasanya melakukan self-harm untuk mengatasi rasa sakit yang mereka rasakan.
  1. Penyalahgunaan zat
    Penggunaan zat tertentu seperti alkohol atau obat-obatan terlarang, dapat meningkatkan risiko untuk melakukan self-harm karena zat-zat tersebut dapat mengubah persepsi dan pengambilan keputusan seseorang.

 

Seseorang melakukan self-harm dengan alasan tertentu, diantaranya karena mengurangi ketegangan emosional. Beberapa orang juga memiliki kesulitan dalam memproses atau mengelola emosi yang kuat, seperti rasa marah, kesedihan atau kecemasan. Dengan melakukan self-harm bisa menjadi cara untuk mencoba mengatasi atau melarikan diri dari emosi yang terasa terlalu intens.

Self-harm juga dapat menjadi cara bagi seseorang untuk merasa memiliki kendali atas situasi di mana mereka merasa tidak berdaya atau tidak memiliki kendali, dan hal ini biasanya akan memberikan sensasi bahwa mereka menjadi memiliki kekuatan untuk mengubah atau mengendalikan rasa sakit, walaupun sifatnya hanya sementara.

Bagi beberapa orang, self-harm bisa menjadi cara seseorang untuk mengkomunikasikan kesulitan emosional dan mencari  cara untuk mengisi kekosongan tersebut. Sehingga mereka melakukan self-harm agar mendapatkan sensasi fisik yang nyata, yang bisa membantu mereka agar merasa hidup meskipun terasa sakit.

Bagi beberapa orang juga, self-harm sebagai bentuk komunikasi bagi diri mereka sendiri bahwa mereka memiliki kesulitan emosional yang mereka alami, meskipun secara tidak langsung. Mereka merasa sulit untuk mengekspresikan semosi mereka secara verbal, sehingga mereka melakukan self-harm untuk menunjukkan bahwa mereka sedang berjuang..

Penting untuk diingat bahwa self-harm bukanlah cara yang sehat untuk mengatasi tekanan atau stres dan dapat memiliki konsekuensi jangka panjang yang serius bagi kesehatan baik fisik maupun mental seseorang. Jadi sangat penting untuk meminta bantuan ahlinya jika Anda mengalami perilaku ini. Hal ini dijadikan alasan utama karena dapat memberikan rasa lega atau pengurangan ketegangan emosional yang hanya bersifat sementara. Karena bukan sumber masalahnya yang diselesaikan, sehingga perasaan sakit akan muncul kembali dan ia akan kembali menyakiti diri sendiri.