BandungBandung Senin - Jumat 10:00-18:00 +62 811 - 232 - 1220
info@hipnoterapibandung.com
Pelopor
Terdepan di Bandung
Profesional
Praktisi berlisensi
Berpengalaman
Lebih dari 11 tahun
Hubungi Kami

“It’s not stress that kills us, it is our reaction to it.” ~ Hans Selye ~

 

Bagaimana pendekatan terbaik untuk menghadapi stres: melepaskan tekanan atau mengelola penyebabnya?

Sebagai seorang dokter dan praktisi terapi mental emosional, suatu pagi saya kedatangan pasien bernama Rina (nama samaran). Dia bercerita pada awal-awal pengobatan dia mengeluhkan bahwa dia merasakan sulit tidur dan sering merasakan badan tidak nyaman, lalu juga ada keluhan pada lambungnya. Namun seiring berjalannya waktu dan mencoba pengobatan pada beberapa dokter, mulai ada dokter yang menduga bahwa penyakit atau keluhannya disebabkan oleh stres.

Awalnya dia menolak mengakui karena dalam anggapannya stres adalah gangguan yang hanya dialami oleh orang-orang yang “lemah”, walaupun sebenarnya dia sendiri juga tidak terlalu memahami seperti apakah stres itu pada waktu itu. Hingga akhirnya dia menemukan pembahasan-pembahasan saya mengenai stres dan mulai memahami bahwa stres bisa terjadi pada setiap orang dan bukan hanya orang “lemah”.

Dia pun memutuskan untuk berkonsultasi dengan saya dan Ia menceritakan bahwa pekerjaannya yang menumpuk dan masalah keluarga membuatnya merasa sangat tertekan. “Dok, saya butuh solusi cepat. Saya tidak mau stres ini merusak hidup saya,” katanya dengan nada panik.

Dari penggalian masalah saya juga mendapati bahwa dia telah beberapa kali mengikuti pelatihan manajemen stres namun dari cerita yang saya dapatkan, kebanyakan acara tersebut lebih berfokus pada stress release dan bukan manajemen stres secara keseluruhan.

Nah seperti apakah perbedaannya mari kita simak dalam artikel berikut.

 

Perbedaan Mendasar: Stress Release vs Manajemen Stres

Setelah mendengarkan beliau bercerita, sebagai langkah awal saya mulai menjelaskan dua pendekatan: stress release, yang membantu meringankan gejala emosional dan fisik akibat tekanan, serta manajemen stres, yang mencakup pemahaman dan penyelesaian akar permasalahan yang memicu stres tersebut.

Saya menjelaskan perbedaan stress release dan manajemen stres tersebut adalah seperti kita memanaskan air dengan menggunakan panci bertekanan tinggi. Jika kita memanaskan panci tersebut terus menerus maka tentu saja tekanan dalam panci tersebut akan  terus bertambah hingga panci tidak mampu bertahan dan akhirnya meledak.

Dalam kehidupan kita maka api yang memanaskan air tersebut bisa kita analogikan seperti masalah kehidupan yang akhirnya memanaskan air dan menimbulkan tekanan dalam panci. Tekanan dalam panci tersebutlah respon stres yang terjadi dalam kehidupan kita, respon ini bisa muncul dalam bentuk penyakit, kecemasan, gangguan tidur dan lainnya.

Stress release adalah seperti kita melepaskan katup tekanan pada panci tersebut sehingga tekanan dalam panci akan bisa berkurang dan panci kembali bisa menahan tekanan didalamnya, namun tentunya selama panci dipanaskan maka tekanan akan kembali bertambah dan hal tersbeut tentunya akan membuat kita harus melepaskan katup tekanan lagi agar tekananya dapat turun kembali. Dan hal ini akan terjadi terus menerus selama kita memanaskan panci tersebut dan tidak mematikan apinya.

Maka dalam analogi tersebut manajemen stres adalah seperti kita mematikan apinya supaya tekanannya hilang untuk seterusnya. Sehingga beberapa perbedaan tersebut dapat kita simpulkan menjadi :

  1. Fokus Utama
    Stress Release
    : Berfokus pada pengendalian reaksi tubuh dan pikiran terhadap tekanan. Teknik seperti pernapasan dalam, relaksasi, atau olahraga sering digunakan untuk meringankan gejala stres sementara.

    Manajemen Stres: Melibatkan strategi jangka panjang untuk mengenali penyebab stres, memahami pola pikir yang memicu, dan mencari solusi terhadap akar masalah.

  1. Hasil yang Diharapkan
    Stress release memberikan kelegaan sementara dari stres akut.

    Manajemen stres membantu menciptakan keseimbangan emosional dan solusi yang berkelanjutan.

  1. Contoh Praktis
    Stress Release: Mendengarkan musik relaksasi untuk menenangkan diri setelah hari yang sibuk.

    Manajemen Stres: Mencatat penyebab stres secara rinci dan membuat rencana aksi untuk mengatasi penyebab tersebut.

Analaogi lain yang bisa kita gunakan untuk membedakan stress release dan manajemen stres adalah stres bisa diibaratkan seperti adanya genangan air di lantai dalam rumah akibat adanya kebocoran di atap.

Maka dalam hal ini stress release adalah tindakan mengepel lantai untuk mengeringkan air. Ini efektif untuk sementara, tetapi genangan akan terus muncul jika sumber kebocoran tidak diperbaiki. Sedangkan manajemen stres adalah menemukan kebocoran, menutupnya, dan memastikan air tidak lagi menggenang di dalam rumah.

 

Permasalahan Umum Akibat Stres

Pada kesehatan fisik: Penelitian menunjukkan bahwa stres kronis meningkatkan risiko hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung. Sedangkan pada kesehatan mental, stres yang tidak terkelola dapat memicu kecemasan, depresi, dan bahkan gangguan tidur seperti insomnia. Pada ranah sosial, stres dapat memengaruhi hubungan pribadi, membuat seseorang menjadi mudah tersinggung atau menarik diri.

Lebih lanjut studi dari American Psychological Association (APA) menunjukkan bahwa stres kronis meningkatkan kadar hormon kortisol, yang dapat melemahkan sistem imun dan memperburuk inflamasi dalam tubuh .

Dan menurut data Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 di Indonesia, 9% penduduk mengalami masalah emosional akibat stres berat. Fakta ini menunjukkan belum banyak yang memahami perbedaan pendekatan dalam mengelola stres.

 

Pendekatan NLP dan Hipnoterapi Dalam Manajemen Stres

Sebagai praktisi terapi, saya sering menggunakan pendekatan yang berbasis NLP dan hipnoterapi seperti:

  • Anchoring: Membantu pasien membangun respons positif terhadap situasi yang memicu stres.
  • Timeline Therapy: Membimbing pasien untuk memahami dan melepaskan trauma masa lalu yang memicu stres.
  • Reframing: Mengubah cara pandang terhadap masalah, sehingga tantangan yang dihadapi terlihat lebih ringan.
  • Hipnoterapi : untuk membantu menanamkan afirmasi dan sugesti positif pada diri klien dan juga menyelesaikan akar masalah yang bisa jadi diakibatkan trauma di masa lalu klien.

 

Kesimpulan

Stres adalah bagian dari kehidupan, tetapi cara kita meresponsnya sangat menentukan dampaknya. Stress release memberikan kelegaan sementara, sedangkan manajemen stres membantu menciptakan keseimbangan dan solusi yang berkelanjutan. Dengan pendekatan yang tepat, Anda dapat menghadapi stres tanpa merusak kesehatan fisik atau emosional.

Hidup tidak akan pernah bebas dari tekanan, tetapi Anda bisa memilih untuk lebih siap menghadapinya. Jaga kesehatan Anda, baik fisik maupun mental, karena keduanya saling terkait. Jika Anda membutuhkan bantuan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli. Sebagai dokter dan ahli terapi mental, saya sering merekomendasikan pasien saya untuk memperhatikan tanda-tanda ini dan memanfaatkan teknik terapi seperti hipnoterapi untuk membantu mengelola stres secara lebih efektif. Jangan lupa, menjaga kesehatan fisik dan mental adalah kunci untuk menjalani hidup yang lebih seimbang dan bahagia.

Salam Eling, Waspada, Lan Sayaga

Leave a Reply