BandungBandung Senin - Jumat 10:00-18:00 +62 811 - 232 - 1220
info@hipnoterapibandung.com
Pelopor
Terdepan di Bandung
Profesional
Praktisi berlisensi
Berpengalaman
Lebih dari 11 tahun
Hubungi Kami

Pengaruh Trauma Psikologis Terhadap Fisik

“Tubuh, pikiran dan jiwa adalah satu kesatuan, karena itu akan saling mempengaruhi dan dipengaruhi.”
~ dr. Raden Heragustianto Ali Murni ~

 ~oOo~

 

Sebagai seorang dokter, saya sering kali dihadapkan pada kenyataan bahwa luka fisik atau bahkan keluhan penyakit, seringkali hanya puncak gunung es dari luka yang lebih dalam, yaitu trauma psikologis. Baru-baru ini, seorang pasien yang kita sebut saja Sarah (bukan nama sebenarnya), mengunjungi klinik dengan keluhan penyakit lambung yang tak kunjung sembuh, namun yang lebih mendalam adalah luka-luka yang tak terlihat.

Sarah memasuki ruangan dengan langkah gemetar, seolah-olah membawa beban yang terlalu berat untuk dipikul sendirian. Wajahnya terlihat tegang, seolah-olah menahan sakit yang tak terucapkan. Ketika dia mulai berbicara, saya bisa merasakan kegugupan dan rasa takut yang tersembunyi di balik kata-katanya. Seingat saya dia memang mengalami keluhan pada lambungnya, namun saya tidak menyangka, kehidupan ternyata telah memberinya sebuah cobaan yang tidak biasa. Hal ini mulai terlihat oleh saya ketika melihat lengannya yang biasa tertutup oleh baju lengan panjang, terdapat bekas luka-luka goresan yang terhitung tidak sedikit.

Disinilah tentunya belajar dari pengalaman, saya mengetahui bahwa hal tersebut terjadi bukan karena ketidaksengajaan namun lebih kepada faktor kesengajaan. Ya… pada saat itulah saya mengetahui bahwa dia telah sering melakukan apa yang generasi sekarang bilang sebagai Self Harm, atau sebuah kecenderungan untuk menyakiti diri sendiri. Hal ini menjadi miris karena seringkali pelaku melakukan hal ini, karena justru ingin menghindari sakit yang dirasakan akibat adanya trauma psikologis yang tidak terselesaikan.

Trauma psikologis, seperti cedera pada tubuh, adalah seperti luka yang tak terlihat. Sama seperti luka dalam, mereka bisa menyebabkan rasa sakit yang luar biasa, namun sulit untuk dilihat oleh mata telanjang. Mereka mengintai di balik permukaan, merusak jiwa dan mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

 

Pengaruh Trauma Psikologis Terhadap Kesehatan Fisik

Trauma psikologis dapat merusak kesehatan fisik melalui berbagai cara, mirip dengan bagaimana angin badai merusak pohon yang kokoh. Kadangkala angin tersebut tidak langsung merubuhkan pohon yang kokoh, namun akibat dari angin tersebut bisa jadi sudah merusak berbagai jaringan yang ada pada pohon tersebut. Akhirnya walaupun dari luar terlihat pohon masih kokoh seperti sediakala, namun sesungguhnya pohon tersebut sudah sangat rapuh didalamnya, dan pada akhirnya akan mengalami pembusukan dari bagian dalam pohon tersebut, hingga akhirnya mati.

Begitu pula dengan adanya trauma psikologis, misalkan ada peristiwa yang sangat melibatkan emosional tinggi, seperti, ditinggalkan oleh orang yang kita benar-benar sayang dan diharapkan, peristiwa yang mengancam nyawa atau pengkhianatan, dan berbegaai peristiwa emosional lainnya. Hal ini ternyata dapat mempengaruhi fisik kita melalui berbagai sistem tubuh yang terpengaruh. Beberapa sistem tubuh yang terpengaruh termasuk:

Sistem Hormon; Ketika seseorang mengalami trauma, tubuh mereka merespons dengan melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Seperti ombak besar yang menyerbu, hormon-hormon ini dapat membanjiri tubuh, mengganggu keseimbangan alami dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan fisik.

Sistem Saraf Pusat; Trauma psikologis juga dapat merusak sistem saraf pusat, seperti hujan badai yang menghantam atap rumah. Otak, sebagai pusat kendali tubuh, bisa mengalami kerusakan struktural dan kimiawi, menyebabkan perubahan dalam mood, perilaku, dan fungsi tubuh.

Sistem Saraf Tepi; Respons tubuh terhadap trauma, seperti aktivasi sistem saraf tepi dalam respons fight-or-flight, dapat menimbulkan dampak fisik yang signifikan. Seperti kilat yang menyambar, aktivitas sistem saraf tepi bisa meningkatkan denyut jantung, menaikkan tekanan darah, dan mengganggu sistem pencernaan.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, trauma psikologis, seperti angin badai yang menghantam pohon kokoh, bisa merusak struktur yang sebelumnya kuat dan stabil. Sistem tubuh yang biasanya berfungsi dengan lancar bisa terhuyung-huyung di bawah tekanan trauma, dan akibatnya, kesehatan fisik pun terganggu.

 

Penelitian Ilmiah Tentang Hubungan Trauma Psikologis Dan Kesehatan Fisik

Berbagai penelitian telah menyoroti hubungan kompleks antara trauma psikologis dan kesehatan fisik. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal “Psychosomatic Medicine” menemukan bahwa pengalaman trauma psikologis pada masa kecil dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit kronis dewasa seperti diabetes, penyakit jantung, dan gangguan autoimun. Penelitian lain yang diterbitkan dalam “Journal of Traumatic Stress” menunjukkan bahwa individu yang mengalami trauma psikologis memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gangguan tidur, nyeri kronis, dan gangguan pencernaan.

Saat ini, penelitian ilmiah telah mengungkapkan banyak sekali keterkaitan yang kompleks antara trauma psikologis dan kesehatan fisik. Dengan menggali lebih dalam, kita dapat lebih memahami dampak yang tak terlihat dari pengalaman traumatis.

 

Hipnoterapi Sebagai Solusi

Sebagai seorang yang menguasai hipnoterapi, saya percaya bahwa teknik ini dapat menjadi alat yang efektif dalam mengatasi trauma psikologis dan memperbaiki kesehatan fisik seseorang. Hipnoterapi memungkinkan seseorang untuk menyelami lapisan bawah sadar mereka, tempat di mana trauma sering kali tertanam. Dengan bimbingan yang tepat, seseorang dapat menghadapi dan memproses pengalaman traumatis mereka, membuka jalan menuju penyembuhan yang menyeluruh.

 

Kesimpulan

Trauma psikologis adalah seperti luka yang tak terlihat, namun dampaknya dapat dirasakan secara mendalam. Dengan memahami hubungan antara trauma psikologis dan kesehatan fisik, kita dapat memberikan dukungan yang lebih baik bagi mereka yang mengalami cobaan yang berat. Melalui pendekatan holistik yang mencakup perawatan fisik dan mental, kita dapat membantu individu untuk pulih dan berkembang kembali setelah mengalami trauma yang menghancurkan.

Salam Eling, Waspada Lan Sayaga

Leave a Reply