“Langkah awal menyelesaikan masalah adalah menyadari bahwa masalah itu ada.” – Zig Ziglar
~ oOo ~
Selama saya berpraktik sebagai hipnoterapis dari awal yang tidak memiliki protokol dan prosedur penanganan hingga sekarang dengan protokol dan prosedur penanganan yang tertata secara tertib sesuai dengan etika profesi, saya menemukan banyak sekali permasalahan klien dengan permasalahan berkaitan dengan pola yang berulang-ulang.
Maksud dari pola berulang ini adalah klien terus menerus dihadapkan dengan masalah yang itu-itu saja, yang datang dan kembali sehingga klien merasa kewalahan menghadapinya meskipun klien sudah menggunakan berbagai cara untuk menyelesaikannya.
Lalu, apa yang menyebabkan pola masalah yang berulang ini? Dan bagaimana hipnoterapi membantu memutuskan pola berulang ini? Semua akan dibahas pada artikel kali ini.
~ oOo ~
Pola Masalah Berulang Yang Membuat Kewalahan
Seperti yang sudah saya sampaikan di awal tadi, pola berulang adalah permasalahan yang klien miliki merupakan yang itu-itu saja, sebagai contoh seorang klien yang memiliki permasalahan dengan atasannya yang membuat klien berganti-ganti pekerjaan dan ajaibnya dia selalu kembali dihadapkan permasalahan dengan atasannya. Ada juga yang bermasalah dengan pasangannya, jika sekedar berpacaran—hubungan klien bersama pasangan adem-adem saja, namun setiap kali menuju ke jenjang yang lebih serius (pernikahan), ada saja hambatannya mulai keraguan dalam diri hingga pasangannya yang mendua/selingkuh, dan itu bukan cuma sekali melainkan berkali-kali.
Permasalahan yang klien hadapi berulang kali ini tak ayal membuat mereka kewalahan dan merasa tak berdaya hingga merasa ada yang salah dengan dirinya dan timbul pertanyaan, “Mengapa selalu begini? Apa yang salah denganku? Aku sudah melakukan yang terbaik? Dan terakhir bahkan lebih ektstrim, “Apakah ini takdirku? Mengapa Tuhan tak adil dan sayang padaku?
Inilah masalah dengan pola berulang yang akhirnya membuat seseorang merasa kewalahan, dan klien-klien yang pernah saya tangani—tidak tahu menahu mengapa mereka mengalami masalah ini.
Penyebab Pola Masalah Yang Berulang
Setiap masalah tentunya ada penyebabnya, sangatlah tidak mungkin jika sesuatu itu ada jika tidak ada yang menyebabkannya, begitu pula dengan pola masalah berulang ini.
Dalam artikel kali ini, ada beberapa penyebab yang membuat seseorang mengalami pola masalah berulang, diantaranya adalah:
- Imprints; adalah fenomena dimana semua orang mengalaminya terlepas apakah itu baik atau buruk, imprint ini biasanya ditanamkan dalam pola pengasuhan orang tua—yang sekali lagi sebenarnya tidak terlalu buruk, namun akan berdampak pada bagaimana cara Anda berfikir, merasa, dan berperilaku. Dan sebagai hasilnya, imprints dapat membuat Anda memahami bagaimana cara Anda menjalani kehidupan yang sehat dan bahagia, namun jangan salah—imprint ini juga dapat membuat Anda memiliki perilaku buruk atau memiliki pola masalah berulang.
- Beliefs; adalah hal-hal yang kita yakini benar, terlepas dari buktinya. Beliefs merupakan asumsi yang kita buat tentang dunia. Mereka memengaruhi pikiran, perilaku, dan sikap kita dengan cara yang signifikan. Kita sering membuat asumsi ini berdasarkan apa yang kita lihat, dengar, baca, dan alami saat tumbuh dewasa. Sebenarnya Beliefs ini tidaklah buruk jika keyakinan yang ditanamkan itu memang baik dan membangun, namun jika yang ditanamkan itu buruk maka akan berbuah buruk juga. Sebagai contoh, seorang ibu yang memarahi anaknya karena meminta uang jajan dengan mengatakan, “Minta jajan terus, cari uang itu ‘susah’ tahu!!” Dan itulah keyakinan yang tertanam dalam pikiran bawah sadar si anak yang akan terbawa hingga dewasa, maka tidak heran jika si anak kemudian memiliki pola masalah berulang jika berkaitan dengan mendapatkan uang—karena sudah ada beliefs yang menjadi program yang akan menganulir potensi mendapatkan uang yang sudah terbuka.
- Pola Asuh Lama; setiap orang tua membawa pola asuh dari orang tua mereka masing-masing, yang mungkin saja bertolak belakang value diantara keduanya, yang tak jarang menjadi masalah dan bahkan sumber keributan yang kemudian menjadi contoh konsep rumah tangga yang benar bagi si anak, ya pada akhirnya terbawa juga oleh si anak dalam kehidupan rumah tangganya kelak. Dan lagi-lagi, apa yang ditujukan atau dicontohkan orang tua menjadi pola masalah berulang bagi si anak di kemudian hari.
- Nutrisi Emosi; adalah nutrisi yang dibutuhkan emosi seorang anak yang diberikan oleh orang tuanya, yang menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang emosi anak dan kestabilannya ketika dewasa kelak, nutrisi emosi tersebut adalah rasa cinta/sayang, rasa aman, rasa dimengerti/dipahami, didengar, dan terakhir rasa kendali. Jika salah satu saja dari kebutuhan nutrisi emosi ini tidak terpenuhi, akan membuat seorang anak mengalami gangguan perkembangan emosi dan tidak memiliki kestabilan emosi saat dewasanya. Apabila itu terjadi di frekwensi bawah akan menjadikan anak tersebut memiliki pola masalah yang berulang—bergantung pada nutrisi mana kurangnya nak ini.
Nah, itulah beberapa penyebab pola masalah berulang, penyebab-penyebab ini mungkin hanyalah sedikit dari sekian banyak penyebab, namun empat penyebab ini yang banyak saya temukan pada klien saya atau mungkin bisa saya katakan hanya keempat penyebab ini yang saya temukan, yaa..bisa saja dikemudian hari saya menemukan penyebab lain selain keempat penyebab yang sudah saya jelaskan, namun kali ini baru empat penyebab inilah yang saya bisa sampaikan—yang sesuai dengan pengalaman menangani klien.
Hipnoterapi Untuk Memutus Pola Masalah Berulang
Kemudian pertanyaannya, “Bagaimana hipnoterapi dapat membantu?” Yang pertama sekali adalah memastikan apakah klien sudah menyadari bahwa dia memiliki masalah? Dan apakah dia bersedia untuk dibantu mengatasinya? Dua pertanyaan ini teramat penting untuk di validasi—karena ada juga klien yang sama sekali tidak menyadari jika dia memiliki masalah, selain itu ada juga yang sudah menyadari tapi tidak menginginkan untuk dibantu, istilahnya “Ingin mencoba mengatasinya sendiri dulu.”
Jika ini yang terjadi, maka tentu saja hipnoterapis harus menghormati keputusan klien dan tidak perlu untuk membujuk klien agar bersedia ditangani permasalahannya. Bagaimana pun seorang hipnoterapis yang baik selalu mendahulukan klien ketimbang kepentingan pribadi, dan itulah etika profesi.
Apabila klien sudah menyadari bahwa dia memiliki masalah dengan pola yang berulang dan berkeinginan untuk dibantu barulah masuk ke langkah-langkah penanganan.
- Akar Masalah
Dalam proses penanganan, menemukan akar masalah adalah hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari akar masalah dari pola berulang ini, apa penyebabnya seseorang mengalami masalah yang itu-itu saja diantara keempat penyebab yang sudah saya sampaikan sebelumnya dengan mengakses memori yang berada di pikiran bawah sadar.
- Formulasi Masalah
Setelah ditemukan akar masalah, barulah diformulasikan agar parameter dapat ditentukan sehingga proses penanganan berjalan sesuai dengan parameter.
- Proses Penanganan
Proses penanganan yang dilakukan sesuai dengan data dan informasi dari pikiran bawah sadar, misalkan klien yang memiliki masalah dengan pengelolaan uang.
- Post Therapy
Dalam penanganan pola masalah berulang, klien harus terus mengkomunikasikan perkembangan yang mereka miliki terkait dengan permasalahannya, ini jauh berbeda dengan penanganan fobia misalnya, yang dapat diuji keberhasilan terapinya dengan objek atau benda pemicu fobia dan jika objeknya seperti karet atau benda lain yang bisa ditemukan dengan mudah, maka saat itu juga bisa diuji keberhasilannya, namun jika objek tersebut sulit ditemukan seperti hewan yang tidak mungkin ada di tempat terapi dapat dilakukan di rumah atau lingkungan sekitar. Ini yang membedakan dengan pola masalah berulang, bagaimana bisa klien menguji hasil terapi berkaitan dengan pengelolaan uang sedangkan uangnya saja tidak ada untuk dikelola. Inilah alasan mengapa perlu adanya post therapy agar klien dapat memberikan informasi mengenai perkembangannya.
Demikian artikel kali ini, semoga bermanfaat bagi Kawargian semua. Terima kasih.