“Saat Anda Memaafkan, Anda Tidak Mengubah Masa Lalu—Tapi Anda Pasri Mengubah Masa Depan.” ~ Bernard Meltzer
~oOo~
Maaf…sebuah kata yang memang sangat mudah diucapkan namun sulit untuk dilakukan. Mengapa? Karena mungkin diri kita yang memang belum mampu dan mau memaafkan. Lalu, bagaimana cara kita agar bisa memaafkan?
Yuk, mari kita bahas, apa saja komponen yang dapat membuat kita bisa memaafkan.
Arti Kata Maaf
Sebelum kita membahas cara agar kita bisa memaafkan, yang harus pertama dipahami adalah apa arti maaf. Maaf adalah membebaskan seseorang dari kesalahannya atau melepaskan perasaan yang mengikat pada peristiwa tertentu. Tentunya memaafkan seseorang haruslah diketahui dan disadari terlebih dahulu kesalahan apa yang orang lain lakukan kepada kita. Lho, kenapa bisa begitu? Ya, dengan mengetahui kesalahan apa yang orang lain lakukan pada kita akan membuat kita mengerti dan menyadari perasaan apa yang melekat pada kesalahan tersebut, dengan begitu kita bisa menentukan bisakah kita melepaskan ikatan emosi yang melekat pada kesalahan tersebut.
Mengapa Harus Melepaskan Ikatan Emosi?
Yang membuat kita tidak nyaman dengan perbuatan orang lain kepada kita bukanlah perbuatan atau kesalahannya tersebut, melainkan adanya muatan emosi yang melekat pada perbuatan tersebut. Emosi itu bisa berupa marah, benci, kecewa, atau sedih. Sangatlah mudah bagi kita memaafkan perbuatan seseorang pada kita, namun dengan adanya perasaan atau emosi yang melekat pada perbuatan itulah yang membuatnya sulit untuk memaafkan. Emosilah yang terkadang kita melupakan rasionalitas kita.
Dan ada satu hal lagi yang sulit untuk kita memaafkan seseorang, yaitu harapan. Mengapa melepaskan harapan itu penting selain melepaskan emosi? Ya sederhananya, ketika kita memaafkan seseorang tentunya kita memiliki harapan jika orang tersebut tidak mengulangi perbuatan atau kesalahannya kembali.
Namun apakah itu mungkin? Mungkinkah seseorang tidak akan melakukan perbuatan yang membuat kita emosi atau kesalahan yang sama? Jawabannya bisa ya atau bisa juga tidak.
Memaafkan Diri Sendiri
Lalu, dengan memaafkan seseorang dan melepaskan semua emosi dan harapan yang melekat bersamanya, apakah itu sudah cukup?
Dalam memaafkan seseorang tidak membuktikan bahwa kita benar dan dia salah, maupun sebaliknya. Memaafkan bertujuan untuk membebaskan dan melepaskan diri kita.
“Maaf tidak membuat orang lain benar, itu membuat Anda bebas.” ~ Stormie Omartian
Memaafkan seseorang bukan hanya untuk melepaskan emosi dan harapan terhadap orang tersebut, melainkan juga untuk menyadari bahwa selama Anda tidak memaafkan dan melepaskan emosi dan harapan, Anda sebenarnya terpenjara oleh perasaan dan pemikiran Anda. Jadi, bagaimana Anda bisa memaafkan orang lain jika diri Anda sendiri tidak Anda maafkan? Bagaimana bisa Anda memaafkan seseorang jika kata maaf tidak pernah ada dalam kamus pikiran Anda?