BandungBandung Senin - Jumat 10:00-18:00 +62 811 - 232 - 1220
info@hipnoterapibandung.com
Pelopor
Terdepan di Bandung
Profesional
Praktisi berlisensi
Berpengalaman
Lebih dari 11 tahun
Hubungi Kami

“Lebih Mudah Membuat Program Yang Salah Dibandingkan Memahami Yang Benar.”
~ Alan Perlis

 

~ oOo ~

 

Definisi Hipnosis

Ada 3 definisi hipnosis menurut Coach Alguskha Nalendra, yaitu:

  1. Hipnosis Sebagai Proses; adalah sebuah proses dimana terjadinya perpindahan kesadaran dari Pikiran Sadar (PS) ke Pikiran Bawah Sadar (PBS) yang ditandai oleh penurunan gelombang dari Beta ke Alpha dan/atau Theta.
  2. Hipnosis Sebagai Kondisi; adalah dimana kesadaran seseorang (subjek/klien) berada di kondisi hipnosis atau trance dalam hal ini berada dalam gelombang otak Alpha dan/atau Theta.
  3. Hipnosis Sebagai Ilmu; adalah hipnosis dipandang sebagai sebuah keilmuan atau pengetahuan yang dapat dipelajari oleh siapa pun.

 

Induksi

Dari ketiga definisi yang saya sudah sebutkan tadi, yang berkaitan dengan pembahasan kita kali ini yaitu “Induksi” adalah definisi pertama. Mengapa?

Yang namanya sebuah proses tentunya diperlukan adanya sebuah prosedur atau tahapan pelaksanaan, Pun demikian dengan hipnosis, untuk masuk ke kondisi hipnosis diperlukan sebuah tahapan yang bernama ‘Induksi’ atau lebih tepatnya ‘Induksi Hipnosis’. Dimana pada tahapan ini, klien dengan sengaja diturunkan gelombang otaknya dari Beta ke Alpha dan/atau Theta melalui serangkaian sugesti yang diberikan oleh hipnoterapis.

“Induksi sejatinya adalah sugesti yang diberikan pada klien, yang bila disetujui dan dijalankan oleh klien, akan membawa klien berpindah dari kondisi kesadaran normal ke kondisi hipnosis.” ~ Adi W. Gunawan

Karena induksi adalah sebuah proses yang menggunakan sugesti maka hal yang harus dilakukan adalah memberikan sebuah pemahaman yang benar baik itu tentang hipnosis dan tahapannya, induksi dan prinsipnya yang akan digunakan. Dengan memberikan pemahaman yang benar akan membuat klien merasa benar-benar ‘aman’ dan ‘nyaman’ melalui proses induksi.

Sedangkan mengenai prinsip induksi yang akan digunakan tentunya berkaitan dengan keahlian yang dimiliki hipnoterapisnya dan juga kondisi kliennya. Berikut merupakan prinsip-prinsip penting dalam induksi. Apa saja prinsip induksi tersebut? Ada 6 yaitu :

  • Shock to nervous system, yaitu memberikan unsur menakjubkan, mengejutkan, atau mencengangkan
  • Fatigue, or relaxation to nervous system, yaitu dengan cara menjemukan, membosankan pikiran sadar, atau melenakan
  • Mind misdirection, yaitu menyesatkan pikiran dengan mengasosiasikan sesuatu yang sesungguhnya tidak ada hubungannya, misal teknik mata lengket, melsen 2 in one, dll
  • Mental confusion, membingungkan, gamang, transderrivative search, membuat klien terpelongo atau keheranan
  • Missed Equilibrium, yaitu membuai, melenakan, menghilangkan keseimbangan
  • Eye Fixation, membuat mata menjadi lelah atau defocus

“Teknik induksi yang baik bisa menggabungkan beberapa prinsip sekaligus dan bagaimana kepiawaian anda membawakan teknik tersebut itu yang lebih penting. Alangkah baiknya jika sebagai hipnoterapis telah benar-benar memahami tentang trance dengan baik. Esensi penting dari sebuah tindakan induksi ataupun elisitasi trance adalah untuk menaikkan otoritas anda, terjalin rapport / connectedness antara bawah sadar terapis dengan klien (mind to mind connectedness/transference) dan meraih keyakinan klien. Sehingga dengan demikian induksi bukan sekedar dipahami sebagai teknik “menidurkan” belaka, melainkan lebih daripada itu.” ~ Yan Nurindra

Ada beberapa teknik induksi yang menggunakan prinsip-prinsip di atas, yaitu Pacing-Leading 4-3-2-1, Guided Imagery, dan Eye Fixation. Tentunya masih banyak teknik-teknik induksi yang dapat digunakan, namun 3 teknik yang saya sebutkan merupakan teknik yang paling umum dan banyak digunakan dalam frame atau kerangka terapi.

Demikian artikel kali ini saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi Kawargian Sayaga semua. Terima kasih.

Leave a Reply